Senin, 22 Februari 2010

Taman Mungil yang Indah dan Sehat

Dalam kehidupan di dunia perkotaan saat ini, wilayah pemukiman semakin tidak mencukupi, bahkan lahan kosong pun semakin berkurang. Kawasan perkotaan semakin padat dan ramai. Oleh karena itu, kehadiran taman mungil di tempat tinggal adalah solusi cocok untuk merilekskan pikiran, bersantai dari hiruk-pikuk perkotaan, dan merasakan aroma alam yang semakin sulit didapati di kawasan perkotaan.

Memiliki taman yang indah tentu saja adalah impian semua penghuni rumah, selain itu memiliki rumah yang sehat juga adalah keinginan semua orang. Rasa sejuk, alami dari taman dapat menyegarkan pikiran, menyehatkan tubuh, membuat tenang, rileks dan mengurangi stress. Menikmati hijaunya tanaman dan bunga juga membuat suasana semakin terasa menyenangkan. Dengan adanya taman, kita dapat menikmati sinar matahari pagi yang menyehatkan bagi tubuh. Selain itu, kegiatan berkebun juga mampu mengalihkan pikiran dan rasa lelah ditubuh, sehingga mengurangi stress dan menyenangkan hati.

Untuk membuat taman rumah tidak harus membutuhkan lahan yang besar. Sedikit tanah kosong di sudut rumah dapat dijadikan taman mungil yang indah di rumah anda. Anda dapat memilih desain taman yang cocok dengan gaya kepribadian anda, karena kini banyak tersedia konsep taman yang dapat disesuaikan dengan keinginan sang penghuni rumah.

Dari penelitian ditemukan bahwa memandang taman saja sudah cukup memberikan efek baik untuk kesehatan psikologi orang. Lingkungan sekitar anda dengan pemandangan taman hijau dan bunga-bunga berwarna cerah akan memberikan perasaan menyenangkan bagi yang melihatnya. Perasaan sangat rilex dapat muncul dengan mencium harum bunga dan kesegaran tanaman hijau. Udara segar dari taman rumah anda dapat membuat perasaan anda jauh lebih enak dan meringankan beban yang mungkin ada.

Dengan adanya bunga-bunga, dedaunan, dan tanaman di taman rumah anda, maka rumah and semakin indah dengan kehadiran warna-warna cantik di taman anda tersebut.

Selain itu, banyak juga hard material yang dapat mempercantik taman anda. Lampu-lampu taman dapat diletakkan di taman, bentuknya dapay disesuaikan dengan konsep taman itu sendiri, air mancur/terjun mini dan kolam ikan juga memberi kesan sejuk pada taman ada, dan dapat mernjadi terapi stress.

Selain bunga-bungaan, taman juga bisa diisi dengan tanaman-tanaman yang berkhasiat sebagai obat-obatan, dengan begitu anda dapat membuat apotek hidup ditaman anda, begitu pula dengan tanaman buah. Taman anda semakin bermanfaat dengan adanya tanaman buah, jadi anda tak perlu lagi keluar rumah untuk membeli buah yang anda inginkan.

Jangan  biarkan lahan disekitar rumah anda kosong, manfaatkan lahan kosong itu menjadi sesuatu yang cantik, bermanfaat, dan menyehatkan.


(Sumber: http://www.bestlandscaping-and-gardening.com/taman-rumah-yang-indah-dan-sehat.html)

Minggu, 21 Februari 2010

PENGANTAR ARSITEKTUR

A. JELASKAN SECARA RINGKAS ISI DARI MATA KULIAH ANDA.
Pengantar Arsitektur yang merupakan mata kuliah pokok yang paling mendasar dalam perkuliahan arsitektur adalah mata kuliah yang mempelajari tentang:

1. Kebudayaan
Bagaimana ciri khas dari budaya daerah tertentu tercermin dari arsitektural bangunan daerah atau negara tersebut dan menjelaskan bagaimana hubungan arsitektur dengan kebudayaan.

2. Fungsi
Pengantar Arsitektur mengajarkan kita untuk mengerti fungsi, karakteristik, dan makna fungsi dalam arsitektural, selain itu juga menjelaskan fungsi bangunan dan fungsi dari suatu ruang.

3. Arsitek dan Pengguna
Sebagai mata kuliah pokok dasar, Pengantar Arsitektur mengajarkan tentang apa itu arsitek, perkembangan dunia arsitektural, jenis arsitek, dan pengguna arsitek.

4. Arsitek Dalam Konteks Proyek Pembangunan
Menjelaskan secara rinci mengenai proyek dan daur hidup proyek, pelaku utama proyek, komunikasi antar pelaku proyek, arsitek sebagai peracang, dsb. Hal ini untuk melatih ketrampilan mahasiswa sejak dini sebagai bekal untuk menghadapi dunia kerja.

5. Kreativitas dan Komunikasi
Mata kuliah ini juga mengajarkan mahasiswa untuk lebih bersikap kreatif dan pandai memecahkan masalah, dengan menggunakan cara komunikasi yang baik, hal ini dikarenakan komunikasi merupakan salah satu poin terpenting dalam dunia arsitek. Bentuk komunikasi yang baik, akan menggambarkan secara tidak langsung citra visual dari hasil kreativitas sang arsitek.

6. Struktur
Struktur merupakan salah satu elemen yang tidak bisa dipisahkan dalam arsitektural, oleh karena itu dalam mata kuliah ini diajarkan mengenai struktur-struktur dasar, struktur alami maupun buatan dan hubungan antar struktur.

7. Estetika
Estetika atau Keindahan adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah bangunan. Untuk mencapai titik estetika yang tinggi, perlu dimengerti unsur dan prinsip dasar dari perancangan. Mata kuliah ini menjabarkan secara detail mengenai estetika, irama, keseimbangan, pola desain, dsb yang mendukung prinsip dalam merancang.

8. Teknologi dan Seni
Dengan teknologi dan kemajuan komputerisasi maka arsitektur juga mencakupi beberapa hal dalam dunia teknologi. Mahasiswa diajarkan tentang teknologi dalam arsitektur, selain itu juga menjelaskan mengenai manfaat komputer dalam arsitektur dan penerapannya dalam dunia kuliah maupun kerja.

Sumber : http://ocw.gunadarma.ac.id/course/civil-and-planning-engineering/study-program-of-architectural-engineering-s1/pengantar-arsitektur



B. JELASKAN PENERAPAN MATA KULIAH TERSEBUT DALAM DUNIA KERJA.
Arsitektur adalah penyeimbang dan pengatur antara keindahan/estetika (venusitas), kekuatan (firmitas), kegunaan/fungsi (utilitas), dimana semua aspek memiliki porsi yang sama sehingga tidak boleh ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis.
Arsitektur adalah bidang multi-disiplin ilmu, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, ekonomi,sosial,politik, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Diperlukan kemampuan untuk menyerap berbagai disiplin ilmu ini dan mengaplikasikannya dalam suatu sistematika yang integral.
Oleh karena dalam mata kuliah Pengantar Arsitektur sebagai mata kuliah paling dasar dijadikan pondasi bagi mahasiswa untuk mengetahui fungsi dan aplikasi arsitektural dalam penerapannya di dunia kerja. Pengantar Arsitektur menjadi dasar agar dalam penerapannya dalam dunia kerja, mahasiswa mengerti mengenai bentuk komunikasi yang baik dalam arsitektur dan juga penerapannya dalam pembangunan proyek. Karena dalam dunia kerja arsitektural, pemahaman tentang proyek dan struktur serta estetika juga tidak bisa dilepas karena merupakan aspek terpenting dalam arsitektur. Dengan adanya mata kuliah Pengantar Arsitektur maka kreativitas juga menjadi elemen utama dalam merancang suatu bangunan menjadi semakin diasah, karena itu penerapan mata kuliah Pengantar Arsitektur tidak hanya berada dalam satu profesi khusus saja tetapi melingkupi seluruh bidang kerja arsitektur.

Sumber : http://archipeddy.com/ess/term_ars.html

Sabtu, 20 Februari 2010

Material Bangunan

1. Paku adalah logam keras berujung runcing, umumnya terbuat dari baja, yang digunakan untuk melekatkan dua bahan dengan menembus keduanya. Paku umumnya ditembuskan pada bahan dengan menggunakan palu atau nail gun yang digerakkan oleh udara bertekanan atau dorongan ledakan kecil. Pelekatan oleh paku terjadi dengan adanya gaya gesek pada arah vertikal dan gaya tegangan pada arah lateral. Ujung paku kadang ditekuk untuk mencegah paku keluar.

2. Batu kali adalah jenis batu yang berada di sungai yang memiliki kekuatan yang cukup baik sehingga sering dipakai sebagai bahan bangunan.

3. Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

4. Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur.

5. Kerikil ialah bebatuan kecil, biasanya batu granit yang dipecahkan. Ukuran kerikil yang selalu digunakan ialah antara 2 mm dan 75 mm. Kerikil sering digunakan dalam pembangunan badan jalan, dan sebagai batu campuran untuk memproduksi bata.

6. Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2). Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.

7. Kayu adalah bagian keras Tanaman yang digolongkan kepada Pohon dan Semak belukar. Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya.

8. Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

9. Triplek merupakan bagian yang sangat penting dari suatu bangunan, dari mulai membuat struktur butuh triplek, sampai ke Interior untuk partisi dan masih banyak lagi. Bahan dasar Triplek merupakan kayu.

10. Semen (cement) adalah hasil industri dari paduan bahan baku : batu kapur/gamping sebagai bahan utama dan lempung / tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk/bulk, tanpa memandang proses pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada pencampuran dengan air.

11. Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.

12. Batako sejenis batu bata yang dibuat dari puing-puing bahan bangunan

Ciri Arsitektur Budaya Arab

Masjid Nabawi di Madinah awalnya hanya sebuah masjid sederhana yang dibangun dengan material tanah liat; bertiang pohon kurma dan beratap pelepah pohon kurma. Itu pun lantaran di lahan hadiah beberapa penduduk anshar itu terdapat banyak pohon kurma yang sudah tua. Pondasi masjid hanya berupa cetakan tanah liat yang ditumpuk-tumpuk. Nabi sendirilah yang memimpin pembangunan masjid itu sekitar tahun 622 masehi silam.
Tata letak bangunan masjid memang sengaja dibuat mirip seperti tata bangunan rumah Nabi di Makkah, yang digunakan sebagai basis dakwah perjuangannya. Rumah Nabi di Mekkah itu berdiri di atas tanah seluas 2.500 meter firkan (persegi) yang dikelilingi oleh dinding-dinding tembok dengan bahan baku tanah liat. Sebagaimana kebiasaan bangsawan-bangsawan Arab pada masa itu, Nabi pun membuat sebuah pelataran besar di dalam lingkungan rumahnya. Pelataran itulah yang sering digunakan untuk menggelar syuro-syuro (rapat-rapat) bersama para sahabat seperjuangan.
Ketika Nabi hijrah ke Madinah bentuk seperti itu pun dijadikan sebagai pola masjid di sana. Pola itu biasanya disebut pola hypostyle. Pada sisi selatan pelataran dibuatkan portico atau serambi beratap, yang ditopang oleh tiga deret tiang dari batang pohon palm. Di sanalah Nabi sering berdiskusi membicarakan masalah-masalah keagamaan dan kenegaraan serta memimpin shalat berjamaah dengan para sahabat. Dahulu, pada sisi itu pula terdapat sebuah mimbar kayu sebagai tempat bagi nabi untuk berkhutbah. Menurut berbagai riwayat, itulah mimbar pertama yang digunakan Nabi. Malahan, mimbar itu disebut-sebut sebagai poin sentral dari Masjid Nabawi, pada masa-masa awal.
Menurut catatan para arkeolog arsitektural, masjid yang dibangun pada zaman Nabi punya beberapa karakterisrik, yakni: memiliki shahn (pelataran gedung terbuka yang dikelilingi tembok) dan portico yang sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Arab Semit, seperti yang terdapat pada sebuih kuil kuno peninggalan abad ke-2 SM. Sebagai catatan, kuil itu juga memiliki sebuah aula peribadatan berbentuk persegi panjang dengan serambi portico dan bertiang banyak.
Boleh dibilang, struktur arsitektur asli Arab (arabesque) yang digunakan Nabi dalam masjidnya itu ternyata kemudian menjadi bentuk dan struktur masjid yang disukai di dunia muslim dari masa ke masa, khususnya di kawasan Maghribi, Afrika Tengah dan Masyriqi. Elemen shahn tadi, bahkan, kemudian menjadi salah satu ciri elemen arsitektural yang cukup menonjol dalam struktur arsitektur domestik, baik bangunan-bangunan berdimensi mewah maupun sederhana dalam sejarah arsitektur dunia Islam.
Kemudian, pada masa Dinasti Umayyah berkuasa, Khalifah al-Walid memerintahkan para arsitek dan insinyur Arab melakukan perluasan dan restorasi fisik bangunan Masjid Nabi, istilah lain dari Masjid Nabawi. Walaupun pembangunan ini berskala besar, tapi khalifah tetap menghendaki agar struktur asli masjid tidak diubah: memiliki lapangan terbuka ber-portiko lengkap dengan mihrabnya.
Meski bentuk dasar aslinya dipertahankan, namun mihrab pada dinding bagian selatan (arah kiblat) akhirnya dimodifikasi melalui sentuhan kreasi tangan-tangan seniman ukir pada masa itu. Selain itu, para insinyur pelaksananya juga membangun minaret yang berfungsi sebagai tempat muazin melantunkan azan. Minaret, saat itu, dianggap sebagai unsur baru dalam arsitektur masjid.
Sepertinya, dalam melakukan modifikasi dan restorasi Masjid Nabawi, Khalifah al-Walid menggabungkan struktur arabesque dengan gaya bangunan peribadatan Byzantium. Selain itu, khalifah juga menggabungkan kamar-kamar ummahat al-mu’minin (para wanita-wanita bangsawan, baca: kepuntren, dalam konteks Jawa) sebagai bagian dari kompleks masjid. Semasa Khalifah Walid bin Abdul Malik juga dilakukan penambahan lahan seluas 2.369 meter firkan (meter persegi).
Kini, Masjid Nabawi memiliki 10 minaret (menara): masing-masing setinggi 105 meter ditambah ornamen tiang bulan sabit. Tinggi lantai dasar 12,55 m dan ruang bawah tanah setinggi 4 meter. Jumlah tiang masjid selama perluasan 2.104 tiang berdiameter 64 cm dengan jarak antartiang antara 6 meter sampai 18 meter yang membentuk serambi dan pelataran. H
ebatnya, masjid ini memiliki 27 kubah berteknologi tinggi, yang dapat dibuka secara elektrik untuk pengaturan kondisi udara alami dalam masjid. Seluruh kubah itu menaungi 18 x 18 meter firkan yang membentuk pelataran terbuka dalam masjid (tipe hipostyle). Tinggi kubah itu dari lantai atap mencapai 3,5 meter. Sedangkan dari lantai dasar 16,56 meter berdiameter 2,3 meter dan jari-jari tinggi 4 meter.
Sementara itu, pada makam Rasulullah terdapat gambar-gambar dekoratif bermotif bandul, lampu, masjid dan menara. Sambungan dekorasi ukiran kayu, marmer dan logam pada jendela, pintu, tiang, dikerjakan dengan sangat teliti dengan tingkat presisi yang sangat tinggi.
Masjid Nabawi telah mengalami banyak perluasan dan pembangunan oleh banyak penguasa. Namun, bentuk dasarnya tetap tak berubah: struktur hypostyle sebagai struktur arabesque. Struktur inilah yang dipakai masjid-masjid terkenal lain di dunia. (dari berbagai sumber).

Bangunan Tradisional

I. Jenis Rumah Gadang
Ciri-cirinya:
1. Denah berbentuk segi empat memanjang dari depan kebelakang
2. Atap berbentuk pelana atau perisai
3. Struktur atap tersusun dari kerangka kuda-kuda, untuk atap ditambah satu elemen struktur atap yaitu Jurai.
4. Pada bagian depan rumah gadang terdapat sepenggal atap miring yang disebut “Topi” atau “Dak” atau ” Markis” yang
berfungsi menahan cahaya matahari atau tampias hujan pada ruang depan yang selalu terbuka. Dak ini didukung oleh
sekor-sekor, baik yang terbuat dari kayu maupun besi.

II. Jenis Rumah Joglo
Ciri-cirinya:
1. Merupakan pengaruh dari arsitektur atau kebudayaan jawa
2. Struktur atapnya disusun oleh rangka kuda-kuda biasa, tidak mengenal batang-batang diagonal
3. Denah berbentuk bujur sangkar
4. Struktur atap tersusun dari kerangka
5. Sepenggal bagian depan dari ruang depan rumah Joglo secara keseluruhan menghasilkan dengan berbentuk bujur sangkar.

III. Jenis Rumah Bapang / Kebaya
Ciri-cirinya:
1. Atap berbentuk pelana tetapi berbeda dengan atap rumah Gadang, bentuk pelana rumah bapang adalah tidak penuh

IV. Jenis Rumah Panggung
Ciri-cirinya:
1. Bentuk rumah panggung didirikan oleh masyarakat betawi untuk mengatasi banjir, karena mereka mendirikan rumah diatas air atau diatas aliran sungai
2. Pada bagian rumah tersebut terdapat “Bala suji” atau tangga rumah, namun saat ini bala suji tidak lagi dirumah-rumah betawi
3. Bala suji secara kiasan berarti Kawasan penyejuk
4. Setelah melewati Bala suji akan terdapat Serambi depan atau Amben yang biasanya digunakan untuk menerima tamu
5. Amben kadang dipagar pembatas atau Langkan atau dibiarkan terbuka
6. Ruang tidurnya disebut Pangkeng, jaman dahulu pangkeng tidak diberi sekat, namun setelah mendapat pengaruh Belanda rumah-rumah betawi kemudian diberi ruang-ruang tidur
7. Dinding yang membatasi antara Pangkeng dan Amben disebut Grade. dinding ini terdiri dari dua buah jendela dan pintu.

V. Struktur Bangunan Betawi
1. Konstruksi rumah betawi diawali dengan Umpak, yaitu batu yang menahan beratnya Dinding
2. Pada bagian tengah kekuatan bertumpu pada Penglari dan pada bagian atas, aksentuasi konstruksi pada kuda-kuda
3. Secara garis besar sistem struktur banguan yang secara keseluruhan berbeda, unsur-unsur struktur maupun lihat dari
tata letak fungsi-fungsi atau ruang-ruangnya, pola yang dimiliki oleh rumah tradisional betawi cenderung bersifat
simetris walaupun bukan hal yang mutlak
4. Secara umum, tradisional betawi mempunyai tata ruang yang sederhana dan terdiri dari 3 kelompok yaitu Ruang depan, Tengah dan Belakang.

.