Rabu, 24 November 2010

Analisis Bangunan Publik Dengan Menggunakan Metode Kritik Tipikal

Definisi Metode Tipikal :
Suatu norma yang didasarkan pada model yang digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik.

Objek yang dianalisis:
OLD HOUSE Coffee – Margo City, Jl. Margonda Raya – Depok



Objek pembanding sejenis:
BATAVIA Cafe – Taman Fatahillah Jl. Pintu Besar Utara Jakarta Kota - Jakarta




OLD HOUSE COFFEE: Pada jaman dulu, trademark-nya Pondok Cina yaitu Rumah Tua Pondok Cina. Sepintas rumah tersebut tampak sederhana. Arsitekturnya bergaya Indies. Namun nilai sejarah yang dimilikinya sangat berharga. Sebab, Rumah Tua Pondok Cina sangat identik dengan sejarah panjang keberadaan etnis Tionghoa di Depok. Situs tersebut merupakan saksi sejarah bagaimana etnis ini berusaha tetap eksis di wilayah Depok sekitar abad ke-18. Akhirnya tanah tersebut dibeli seorang warga Tionghoa bermarga Tan. Konon keluarga marga Tan inilah yang kemudian membangun Rumah Tua Pondok Cina serta menyediakan lahan pekuburan bagi keluarga dan penduduk sekitar. Kini, Rumah Tua Pondok Cina telah masuk dalam bagian Margo City, sebuah mal besar yang berdiri di Jalan Margonda Raya. Meski arsitekturnya tak berubah, namun Rumah Tua Pondok Cina telah berubah menjadi sebuah café.

BATAVIA CAFE: Bangunannya didirikan antara tahun 1805 dan 1850; merupakan bangunan kedua di daerah Taman Fatahillah ini setelah Town Hall (sekarang Museum Sejarah Jakarta). Pernah berfungsi sebagai rumah tinggal, gudang, kantor, art gallery dan café (sekarang).


- STRUKTUR BANGUNAN
OLD HOUSE COFFEE
Fasade : Kaca dan Beton
Struktur : Beton
Lantai : Keramik

BATAVIA CAFE
Fasade : Kaca, Kayu, Beton
Struktur : Beton
Lantai : Keramik dan Kayu


- SISTEM UTILITAS
OLD HOUSE COFFEE
Sistem Utilitas terlihat baik dan terawat. AC, air, listrik, berjalan dengan lancar dan kebersihannya sangat terawat baik di dalam cafe maupun di luar cafe.

BATAVIA CAFE
Sistem Utilitas terlihat sangat terawat, hanya saja pada bagian luar, tampak tumpukan mesin AC sangat menganggu fasade dari face ini sendiri.


- INTERIOR BANGUNAN
OLD HOUSE COFFE
Pada bagian dalamnya, terlihat bagian dapur yang dibuat terbuka, dengan pelayanan yang baik. Suasana pada bagian dalam cafe terkesan nyaman degan adanya beberapa sofa untuk menambah kesan cozy pada cafe ini. Jika kita masuk lebih dalam makan terdapat ruangan dengan furniture meja dan kursi jaman dulu dengan material kayu. Selain itu pula terdapat foto-foto daerah-daerah di Jakarta pada jaman dulu yang ditata dengan baik di sepanjang dinding cafe.





BATAVIA CAFE:
Terlihat dengan jelas sekali bahwa cafe ini masih mempertahankan kesan kolonial dan tempoe doeloe-nya. Furniture yang digunakan, seperti meja, kursi, dan bentuk bar masih dipertahankan dengan kesan tempoe doeloe. Selain itu juga, bentuk sofa-sofa yang ada juga dipertankan kesan sofa pada jaman dulu. Lampu dan berbagai fasilitas pendukung juga mengesankan kesan eropa pada jaman dulu. Sama halnya dengan Old House Coffee, pada dinding cafe ini juga terdapat banyak foto-foto dari bintang film, politicians, historic figures, dll.










- FUNGSI BANGUNAN
OLD HOUSE COFEE:
Pada jaman dulu Old House Coffee adalah sebuah tempat tinggal yang dimiliki oleh seorang saudagar berdarah Tionghoa, dan gedung ini menjadi trademark daerah tersebut (Pondok Cina). Semakin berkembangnya jaman, kini area bangunan itu telah menjadi milik pengembang kawasan yang telah merubahnya menjadi area pusat perbelanjaan. Untuk mempertahankan sejarah, bangunan ini dipertahankan dan dialihfungsikan menjadi cafe hingga saat ini.

BATAVIA CAFE:
Bangunan ini dibangun pada jaman penjajahan Belanda. Oleh karena itu letaknya di kawasan Batavia, yang pada saat itu merupakan pusat pemerintaan Belanda. Bangunan ini awalnya berfungsi sebagai rumah tinggal, namun seiring dengan perkembangannya bangunan ini beralih fungsi menjadi gudang, hingga kantor, art gallery dan pada akhirnya sampai saat ini berfungsi sebagai café.


- BENTUK BANGUNAN
OLD HOUSE COFFEE:
Bangunan ini bergaya indies dengan penggunaan beton kolom yang dominan. Bentuknya terkesan sederhana, karena pada awalnya digunakan untuk tempat tinggal.Dengan bentuk jendela yang besar, dan permainan kolom beton, membuat rumah ini memiliki ciri tersendiri. Bentuknya pun dipertahankan hingga saat ini tanpa merubah fasadenya.



BATAVIA CAFE:
Pada bagian depan exterior café ini terlihat antik, dengan arsitektur khas peninggalan jaman kolonial Belanda. Kanopi hijau dengan jalusi kayu dilantai 2 membuat café ini terlihat indah. Permainan ukiran kayu pada jalusi jendela cafe ini mempercantik bentuk fasade gedung, demikian pula dengan kanopi hijau yang menjadi ciri khasnya. Pintudan jendela kaca yang masih terkesan tempoe doeloe pun menjadi ciri dari cafe itu sendiri.




- KESIMPULAN:
Dari hasil analisis dengan kritik metode tipikal maka terlihat dengan jelas bahwa Old House Coffee ini sendiri memiliki kriteria yang cukup untuk menjadi bangunan publik dengan inspirasi dari Batavia Cafe itu sendiri. Kesan “tempoe doeloe” sudah bisa dirasakan oleh pengunjung dari melihat fasade bangunan Old House Coffee hingga masuk ke dalamnya, hanya saja terdapat beberapa furniture pada interior cafe ini yang harus diperhatikan agar kesan “jaman dulu” yang ingin diperlihatkan kepada pengunjung cafe menjadi semakin nyata. Nilai-nilai perancangan exterior dan interior dari Batavia Cafe dapat menjadi patokan untuk membuat sebuah cafe yang unik dan nyaman, meksipun berada pada bangunan tua dan memiliki furniture pada jaman dulu, namun hal tersebut dapat membuat pengunjung semakin tertarik untuk masuk ke dalamnya, dan menjadi terlanjur betah untuk keluar dari dalam bangunan cafe tersebut.

.